pekerjaan yang ada tes keperawanan

JAKARTA SUMUTPOS.CO - Isu tes keperawanan bagi calon polwan beberapa waktu terakhir akhirnya diklarifikasi oleh Mabes Polri. Melalui Kapusdokkes Brigjen Arthur Tampi, Mabes Polri menyatakan tidak pernah menjadikan keperawanan sebagai syarat kelulusan calon polwan. Yang ada, kesehatan fisik dan mentan calon polisi diperiksa secara menyeluruh. Isu tes keperawanan itu mencuat setelah sebuah LSM Semuatampak lancar hingga terjadi apa yang dinamakan dengan: "Tes Keperawanan" Tes laknat ini adalah syarat wajib bila kamu ingin menikah dengan seorang tentara. Kenapa laknat? Pertama, tanpa ada sertifikasi hasil positif perawan, kakak saya batal menikah. Titik. Kedua, ini sungguh mengerikan dan malah bikin orang traumatis dengan prosedurnya. Alasanpelaku meminta foto tersebut ialah untuk keperluan tes keperawanan. "Dari sebelas perempuan tersebut, saya meminta uang mulai dari Rp 500 ribu, Rp 1 juta, hingga ada yang Rp 1.500.000. Hasilnya, saya beli emas dan ponsel," katanya. bahwa aksi penipuan lowongan pekerjaan yang berujung pada aksi cabul, dipelajarinya melalui Facebook Adabeberapa pekerjaan yang mungkin datangnya mendadak dan menuntut kecerdasan dalam membuat keputusan. Dengan bekerja lebih efisien, akan lebih mudah membuat keputusan, bahkan dalam waktu singkat. Polemik Tes Keperawanan Dilihat dari Berbagai Sudut; Bosozoku, Geng Motor dari Jepang; Cara Mengetahui Android sudah Di Root atau Belum; Cara Caripekerjaan yang sesuai minat Anda. Ikuti Tes Minat Kerja online di menemukan profesi paling cocok dengan karakter Anda. "Tes minat ini membantu Anda menemukan jenis pekerjaan apa yang sesuai dengan minat Anda, mulai dari mekanikal, seniman, pilot, dll." Instruksi Pengerjaan Tes. 1. Vay Tien Nhanh Ggads. Konten Eksklusif Tes Keperawanan. Foto kumparanPada 17 Oktober 2018 tiga organisasi di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB, yakni Badan Kesehatan Dunia WHO, UN Women, dan UN Human Rights Office OHCHR, meminta agar praktik "tes keperawanan" di seluruh negara di dunia data yang dimiliki WHO, ada 20 negara yang pernah melakukan "tes keperawanan". Dari 20 negara itu, salah satu negara yang masih melakukannya adalah catatan Human Rights Watch, hingga 2018 ini perempuan di Indonesia masih terpaksa harus menjalani "tes keperawanan" untuk bisa bergabung menjadi anggota POLRI dan TNI. Bahkan, calon istri anggota TNI juga diharuskan menjalani tes semacam bagaimana dengan "tes keperawanan" di negara-negara lain? Berikut catatan praktik "tes keperawanan" di sebagian negara dari 20 negara yang disebut masih dan/atau pernah melakukan "tes keperawanan".Tes Keperawanan Foto Putri Sarah Arifira/kumparanBerdasarkan laporan Human Rights Watch HRW, "tes keperawanan" masih terus terjadi di Afganistan. Perintah untuk melakukan tes ini bisa berasal dari petugas polisi, dan beberapa perempuan dipaksa menjalani beberapa kali pemeriksaan vagina tanpa alasan yang Juli 2018 The Guardian melaporkan bahwa ada banyak perempuan di Afghanistan yang dimasukkan ke dalam penjara hanya karena mereka dianggap “gagal” dalam “tes keperawanan”.CNN melaporkan, ada seorang jenderal senior Mesir yang tidak disebutkan namanya, mengatakan bahwa pernah dilakukan "tes keperawanan" massal terhadap para perempuan peserta demonstrasi 9 Maret 2013. Menurut jenderal itu, tes dilakukan agar para perempuan yang ditangkap tidak menuduh pihak militer melakukan pemerkosaan terhadap itu, ada seorang korban mengatakan kepada HRW bahwa ia menjalani "tes keperawanan" yang sangat hina. Ia mengaku diperiksa keperawanannya di hadapan tentara-tentara lain dengan cara sangat merendahkan. Bahkan pemeriksaan keperawanan dilakukan oleh dokter pria, bukan dokter tahun kemudian, pada Oktober 2016, seorang anggota parlemen Mesir meminta agar ada “tes keperawanan” untuk para perempuan di Negeri Firaun itu sebagai syarat untuk masuk universitas. Hal ini, sebagaimana dilansir CNN, tentu saja memancing penolakan dan protes keras dari masyarakat 'Tes Keperawanan' Foto kumparanKelompok etnis Kanjarbhat di India punya tradisi "tes keperawanan". Ada kebudayaan yang membuat pasangan pengantin baru harus menunjukkan seprai putih dengan noda bercak darah setelah berhubungan seks pertama kalinya setelah pengantin perempuan tidak berdarah di malam pertamanya, ia akan mendapat kekerasan dan penghinaan dari komunitasnya. Bahkan kadang-kadang sampai langsung Dr. Nomagugu Ngobese, pendiri Nomkhubulwane Culture and Youth Development Organisation, “tes keperawanan" merupakan bagian tak terpisahkan bagi kebudayaan Zulu di Afrika Selatan.“Tes keperawanan’ adalah bagian dari kebudayaan yang suci bagi kami, dan kami tidak malu atas hal itu," tambah Sahika Yuksel, dokter dan juga aktivis anti "tes keperawanan", mengatakan bahwa di Turki "tes keperawanan" seakan dijadikan juga sebagai tes bagi kehormatan si perempuan tidak berhasil memenuhi harapan tersebut, si perempuan bisa terbunuh atas nama kehormatan keluarganya lima negara di atas, 15 negara lainnya yang menurut WHO pernah dan/atau masih melakukan "tes keperawanan" adalah Indonesia, Brasil, Iran, Irak, dan Yordania. Selain itu, tes semacam ini pernah dan/atau masih ditemukan juga di Jamaika, Libya, Malawi, Maroko, dan Palestina. Lalu pernah dan/atau masih ada juga di Sri Lanka, Swaziland, Inggris, Irlandia Utara, dan Zimbabwe. Jakarta - Selaput dara memang tidak selalu bisa dijadikan patokan seorang wanita masih perawan atau tidak, karena tanpa berhubungan seksual pun selaput dara bisa saja terkoyak. Namun untuk kasus tertentu, tes keperawanan mungkin dibutuhkan."Utuhnya selaput dara hymen harus diperiksa oleh dokter spesialis kebidanan atau bidan-ahli di klinik kebidanan melalui prosedur pemeriksaan intra-vaginal pemeriksaan dalam. Orang awam layman tidak mungkin mampu melaksanakannya," tegas Dr Andri Wanananda MS, pakar seksologi dari Universitas Tarumanegara, saat dihubungi detikHealth, seperti ditulis Rabu 19/9/2012.Tidak semua wanita harus melakukan tes keperawanan, karena jika untuk menilai apakah si wanita pernah melakukan hubungan seks pranikah, maka kejujuran dan saling percaya jauh lebih tepat ketimbang melihat utuh tidaknya selaput dara. Tes keperawanan biasanya dibutuhkan untuk kasus-kasus tertentu, seperti pada pemeriksaan kasus pemerkosaan atau syarat untuk masuk instansi atau sekolah tes tersebut, tentu tidak sembarangan orang boleh melakukannya. Hanya dokter spesialis kebidanan atau bidan senior yang punya wewenang dan kompetensi untuk Dr Andri, tata cara tes keperawanan hampir sama dengan tes pap smear untuk deteksi dini kanker serviks atau posisi wanita yang akan melahirkan secara normal lewat jalan lahir vagina.Berikut tata cara tes keperawanan1. Wanita tidak sedang menstruasi2. Wanita diminta berbaring di tempat tidur3. Kaki ditekuk dengan posisi mengangkang seperti tes pap smear atau posisi melahirkan4. Pemeriksaan dalam bisa dibantu dengan alat spekulum untuk membuka bibir vagina5. Jika selaput dara masih utuh, maka akan terlihat selaput tipis yang menutupi dinding dan bibir vagina6. Pemeriksaan harus dilakukan dalam kondisi rileks agar tidak merasa sakit."Tes keperawanan itu pemeriksaan dalam, biasanya dibantu dengan menggunakan spekulum untuk melihat apakah masih ada selaput perawannya," jelas dokter yang meraih sertifikasi seksolog dari Universitas Udayana, Dr Andri berpendapat, sangat tidak adil jika keperawanan wanita selalu dibesar-besarkan sedangkan tidak demikian dengan keperjakaan pada pria. Keperjakaan tidak bisa dibuktikan sama sekali meski si pria sudah pernah berhubungan seksual berulang kali."Kalau virginitas selalu dibesar-besarkan, artinya tidak ada kesetaraan gender karena keperjakaan pria tidak pernah dipermasalahkan walaupun dia sudah sering berhubungan seksual. Tanpa berhubungan seks pun kalau selaput daranya tidak elastis atau tipis, naik kuda saja bisa teriritasi dan robek. Jadi tidak selalu bisa jadi patokan," pungkas Dr Andri. mer/ir

pekerjaan yang ada tes keperawanan